Sejarah Pangandaran
by
1. Sejarah Pangandaran
Pada awalnya Desa Pananjung Pangandaran ini dibuka dan ditempati oleh
para nelayan dari suku sunda. Penyebab pendatang lebih memilih daerah
Pangandaran untuk menjadi tempat tinggal karena gelombang laut yang
kecil yang membuat mudah untuk mencari ikan. Karena di Pantai
Pangandaran inilah terdapat sebuah daratan yang menjorok ke laut yang
sekarang menjadi cagar alam atau hutan lindung, tanjung inilah yang
menghambat atau menghalangi gelombang besar untuk sampai ke pantai. Di
sinilah para nelayan menjadikan tempat tersebut untuk menyimpan perahu
yang dalam bahasa sundanya disebut andar setelah beberapa lama banyak
berdatangan ke tempat ini dan menetap sehingga menjadi sebuah
perkampungan yang disebut Pangandaran. Pangandaran berasal dari dua buah
kata pangan dandaran . yang artinya pangan adalah makanan dan daran adalah pendatang. Jadi Pangandaran artinya sumber makanan para pendatang.
Lalu para sesepuh terdahulu memberi nama Desa Pananjung, karena menurut
para sesepuh terdahulu di samping daerah itu terdapat tanjung di daerah
inipun banyak sekali terdapat keramat-keramat di beberapa tempat.
Pananjung artinya dalam bahasa sunda Pangnanjung-nanjungna ( paling subur atau paling makmur)
Pada mulanya Pananjung merupakan salah satu pusat kerajaan, sejaman
dengan kerajaan Galuh Pangauban yang berpusat di Putrapinggan sekitar
abad XIV M. setelah munculnya kerajaan Pajajaran di Pakuan Bogor. Nama
rajanya adalah Prabu Anggalarang yang salah satu versi mengatakan bahwa
beliau masih keturunan Prabu Haur Kuning, raja pertama kerajaan Galuh
Pagauban, namun sayangnya kerajaan Pananjung ini hancur diserang oleh
para Bajo (Bajak Laut) karena pihak kerajaan tidak bersedia menjual hail
bumi kepada mereka, karena pada saat itu situasi rakyat sedang dalam
keadaan paceklik (gagal panen).
Pada tahun 1922 pada jaman penjajahan Belanda oleh Y. Everen (Presiden
Priangan) Pananjung dijadikan taman baru, pada saat melepaskan seekor
banteng jantan, tiga ekor sapi betina dan beberapa ekor rusa.
Karena memiliki keanekaragaman satwa dan jenis – jenis tanaman langka,
agar kelangsungan habitatnya dapat terjaga maka pada tahun 1934
Pananjung dijadikan suaka alam dan marga satwa dengan luas 530 Ha. Pada
tahun 1961 setelah ditemukannya Bunga Raflesia padma status berubah
menjadi cagar alam.
Dengan meningkatnya hubungan masyarakat akan tempat rekreasi maka pada
tahun 1978 sebagian kawasan tersebut seluas 37, 70 Ha dijadikan Taman
Wisata. Pada tahun 1990 dikukuhkan pula kawasan perairan di sekitarnya
sebagai cagar alam laut (470,0 Ha) sehingga luas kawasan pelestarian
alam seluruhnya menjadi 1000,0 Ha. Perkembangan selanjutnya,
berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 104?KPTS-II?1993 pengusahaan wisata
TWA Pananjung Pangandaran diserahkan dari Direktorat Jenderal
Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam kepada Perum Perhutani dalam
pengawasan Perum Perhutani Unit III Jawa Barat, Kesatuan Pemangkuan
Hutan Ciamis, bagian Kemangkuan Hutan Pangandaran.
2. Obyek
Wisata
Dengan adanya faktok-faktor penunjang tadi, maka
wisatawan yang datang di Pangandaran dapat melakukan kegiatan yang beraneka
ragam: berenang, berperahu pesiar, memancing, keliling dengan sepeda, para
sailing, jet ski dan lain-lain.
Adapun acara tradisional yang terdapat di sini
adalah Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai
perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara
melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap
bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai TimurPangandaran.
Event pariwisata bertaraf internasional yang
selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran
International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa
kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.
Fasilitas yang tersedia:
1. Lapang parkir yang cukup luas,
2. Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif bervariasi,
3. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer,
4. Gedung
5. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata,
6. Bumi perkemahan,
7. Sepeda dan ban renang sewaan,
1. Lapang parkir yang cukup luas,
2. Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif bervariasi,
3. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer,
4. Gedung
5. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata,
6. Bumi perkemahan,
7. Sepeda dan ban renang sewaan,
8. Cagar alam, dan
9. Parasailing dan jetski.
9. Parasailing dan jetski.
Sebenarnya Obyek Wisata Pangandaran bukan hanya obyek wisata yang terdapat di
Kecamatan Pangandaran, melainkan juga yang termasuk obyek wisata Pangandaran
adalah meliputi beberapa derah berikut:
a. Pantai Karapyak
Pantai
yang terletak di kawasan Bagolo Kalipucang ini, menyajikan pantai berkarang
yang eksotis. Memang pengunjung tidak dapat berenang dengan bebas, namun dapat
menikmati keindahan dan jika beruntung bisa memanen rumput laut disana.
b. Pantai Karng Nini
Pantai ini
terletak tidak jauh dar Pangandaran, sekitar 7 km. Pantai yang merupakan wisata
legenda ini menyajikan pemandangan alami berupa karang di pantai yang berbentuk
seperti nenek-nenek.
c. Citumang
Citumang
tidak terletak di pinggir laut, melainkan di pegunungan. Dengan jarak tempuh
sekitar 5 km dari Pangandaran. Pengunjung di tempat ini dapat menikmati suasana
pegununang yang sejuak. Serta akan dimanjakan dengan derasnya air terjun sangat
cocok untuk arum jeram.
d. Karang Tirta
Adalah
sebuah tempat berbentuk laguna. Kurang pengunjung yang datang ke tempat ini,
meskipun keindahannya tidak kalah dengan tempat wisata lainnya. Namun sarana
dan prasaranya belum memadai.
Batuhiu
Keelokan
dan keindahannya luar biasa. Sebuah bukit yang tepat berada di teluk Parigi ini
sekilas tidak berbentuk, namun jika diteliti atau diperhatikan dengan jeli
nampak seperti ikan hiu. Dengan dihiasi pohon-pohon yang rindang seperti pandan
dan sebagainya menambah suasana sejuk dan nyaman.
f. Batu Karas
Ombak yang tinggi
naum santai, inilah terpikir oleh para peselancar tentang batu karas. Sebuah
panti yang terletak di kecamatan Cijulang ini menawarkan hal menarik untuk para
peselancar.
g. Green Canyon
Green
Canyon atau cukang taneuh orang Cijulang menyebutnya, adalah sebuah tempat yang
menawarkan suasana air yang jernih dan ukiran alam yang luar biasa. Untuk
mengunjungi tempat ini harus menyewa perahu, karena satu-satunya akses menuju
tempat ini adalah dengan menyusuri sungai sejauh 1 km lebih.
Bagi para pengunjung khususnya yang memasuki objek wisata Pantai
Pangandaran dikenakan tiket masuk sebagai berikut;
a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 2.500,-
b. Sepeda Motor Rp. 5.900,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 14.200,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 27.200,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 40.200,-
f. BUS Kecil Rp. 52.700,-
g. BUS Sedang Rp. 79.500,-
h. BUS Besar Rp.130.500,-
a. Pejalan Kaki 1(satu) Orang Rp. 2.500,-
b. Sepeda Motor Rp. 5.900,-
c. Kendaraan Jenis Jeep/Sedan Rp. 14.200,-
d. Kendaraan Jenis Carry Rp. 27.200,-
e. Kendaraan Penumpang Besar Rp. 40.200,-
f. BUS Kecil Rp. 52.700,-
g. BUS Sedang Rp. 79.500,-
h. BUS Besar Rp.130.500,-
2.3 Nama-nama Jalan
di Pangandaran
Beberapa jalan di kawasan wisata Pangandaran menggunakan
nama-nama tokoh sejarah yang sangat kental dengan sejarah Pangandaran.
Nama-nama tokoh ini menjadi cerita dan juga legenda yang banyak beredar di
masyarakat Pangandaran dan sekitarnya. Beberapa nama jalan itu :
a. Jalan Embah Jaga
Lautan
Yaitu jalan yang menghubungkan antara Pantai
Timur dekat Pelelangan Ikan Lama dengan (tepat lurus) Pantai Barat, Menurut
cerita tokoh Embah Jaga Lautan adalah seorang pertapa yang menyucikan diri di
Cagar Alam Pangandaran, Petilasan atau makam Embah Jaga lautan bisa kita jumpai
di Gua Panggung dan berapa petilasan tokoh-tokoh Pangandaran juga ada di Gua
Parat, Cagar Alam Pangandaran.
b. Jalan Kidang
Pananjung
Adalah jalan yang menghubungkan dari Pintu
Masuk Timur sampai tembus ke Pintu Masuk Cagar Alam, Jalan ini merupakan Nama
tokoh dari Kerajaan Galuh Pangauban yang terletak di Kawasan Cagar Alam Pangandaran,
Beliau adalah suami dari Dewi Rengganis.
c. Jalan Sumardi
Adalah jalan yang tembus dari depan Pintu Timur
Pasar Wisata Pangandaran hingga ke Jalan Pramuka, Beliau adalah Tokoh
Masyarakat Banyu Asin (tokoh setempat) Pangandaran.
d.
Jalan Siliwangi
Yaitu jalan-jalan kecil ( bukan jalan aspal )
jalan-jalan ini berada diluar obyek wisata Pangandaran, biasanya orang tua dulu
menyebut jalan yang tidak beraspal di sekitar Pangandaran adalah jalan
Siliwangi, menurut cerita jalan-jalan inilah yang digunakan Prabu Siliwangi
untuk menghindari kejaran anaknya Prabu Kiang Santang, hingga beliau berhasil
lolos dan moksa di Pantai Selatan...itu mungkin beberapa nama jalan yang
menggunakan nama tokoh sebagai nama jalan di Pangandaran, yang merupakan
penghargaan dan sebagai pengingat tentang tokoh bersejarah di Pangandaran.
2.4 Kabupaten Pangandaran
Seiring dengan waktu Pangandaran yang semula
hanyalah sebuah kecamatan di Kabupaten Ciamis kini resmi menjadi Kabupaten. Kabupaten Pangandaran, adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa
Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Parigi. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten
Ciamis dan Kota
Banjar di
utara, Kabupaten Cilacap di timur, Samudera
Hindia di
selatan, serta Kabupaten
Tasikmalaya di barat.
Kabupaten Pangandaran
terdiri atas 10 kecamatan yang
terdiri atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat
pemerintahan di kecamatan Parigi. Kabupaten
Pangandaran merupakan pemekaran dari Kabupaten
Ciamis. Kabupaten ini resmi dimekarkan pada 25 Oktober 2012.
Kabupaten ini terdiri dari 10 kecamatan, yaitu :
2.
Cijulang
3.
Cimerak
4.
Kalipucang
6.
Mangunjaya
7.
Padaherang
8.
Pangandaran
9.
Parigi
10. Sidamulih
Karena
masih dalam tahap transisi Kabupten Pangandaran belum
sepenuhnya mandiri, dalam pelayanan publik. Namun demikian secara struktur
pemerintahan telah ada Pejabat Bupati Kabupaten Pangandaran yaitu Endjang
Naffandy.
Pembenahan infrastrukturpun mulai dibenahi.
Selain itu untuk melengkapi jati diri sebuah Kabupaten, maka harus ada lambang
Kabupaten. Sebagai pelopor pemekaran kabupaten Pangandaran, Presidium pernah
mengadakan lomba pembuatan logo atau lambang Pangandaraan. Yang pada akhirnya ditentukan
salah satu logo resmi Kabupaten Pangandaran, yang bisa digunakan untuk
keperluan dinas.
Disadur dari : http://kotapangandaran. blogspot. com/2012/10/sejarah-pangandaran.html
Like Facebook Page, Follow Twitter atau add Google + CikarsyaSolution untuk terus mendapatkan informasi terbaru seputar Wisata Indonesia, Resep Makanan Gratis, Download Soal Gratis, Penawaran Design Jaket, Kemeja dan Koas, Dowload Film dan Download Software Gratis terbaru. Mau tukar follow maka tinggalkanlah pesan yang baik.
Mawi Tour and Travel merupakan salah satu penyedia jasa layanan wisata di Indonesia yang berkantor di Yogyakarta. Mawi Tour and Travel merupakan nama terbaru dari Cikarsya Tour and Travel.
Untuk melakukan pemesanan bisa langsung menghubungi :
Head Office : Sunten RT 08/32 Banguntapan Bantul Yogyakarta 55198
Telp. 089671454046 Email : cikarsya@gmail.com
Kami
juga menyediakan paket wisata Golden Sunrise Sikunir Dieng Plateau,
Wisata Karimun Jawa, Wisata Bali, Wisata Bandung, Wisata Pangandaran,
Wisata Rafting Sungai Elo dan Sungai Progo dan Paket Wisata lainnya.
Waspadai
berbagai macam penipuan yang mengatasnamakan Cikarsya Solution karena
kami tidak pernah memungut biaya sedikitun sebelum kesepakatan kedua
pihak disepakati.
Untuk melihat foto-foto kami bisa mengunjungi cikarsya.com
'klik' saja. Untuk sementara kami masih dalam proses maintenance
sehingga fotonya masih belum bisa kami publikasikan secara keseluruhan.
Untuk menikmati foto sebelum pemindahan www.cikarsya.blogspot.com ke www.cikarsya.com
bisa mengunjungi link berikut : Mawi Tour and Travel
Posting Komentar
CARA RESERVASI
Call. / SMS / WA / Line / WeChat
085.643.455.685
PIN BB 7A722B86
Rumah Pemasaran : Banyakan II RT 02/39 Sitimulyo Piyungan Bantul Yogyakarta 55792 'Rumah Kediaman'
Disarankan untuk reservasi menggunakan SMS / WA / Line / BB / WeChat mengingat kami sering mobile keluar kantor. Sampaikan penawaran yang diinginkan kemudian akan kami berikan penawaran dari kami.